Pages

Kamis, 29 April 2010

Vitamin B6 dan Asam Folat Menurunkan Resiko Penyakit Kardiovaskuler

Vitamin B6 dan asam folat dosis tinggi menurunkan risiko kematian karena stroke dan penyakit kardiovaskular pada wanita, serta mengurangi kejadian gagal jantung pada pria. Kesimpulan ini merupakan hasil analisa yang dilakukan oleh dr. Renzhe Cui dan rekan dari the Graduate School of Medicine at Osaka University, di Osaka, Jepang, dan telah dipublikasikan dalam jurnal Stroke edisi bulan April 2010.
  
Dr. Renzhe Cui dan rekan meneliti data dari 23.119 pria dan 35.611 wanita, yang dikumpulkan dari the Japan Collaborative Cohort study. Pasien-pasien dalam penelitian ini berumur sekitar 40-79 tahun, dan dalam follow-up selama rata-rata 14 tahun, 896 meninggal karena stroke, 424 meninggal karena penyakit jantung koroner dan 2087 meninggal karena penyakit kardiovaskular. dr. Renzhe Cui dan rekan kemudian mengklasifikasikan asupan para peserta penelitian ini, yang terdiri dari asupan asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12, berdasarkan kuintil (quintiles).

Para ahli menemukan bahwa konsumsi vitamin B6 dan folat dosis tinggi disertai dengan penurunan secara bermakna kejadian kematian karena gagal jantung pada pria dan penurunan secara bermakna kematian karena stroke, penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya pada wanita. Sedangkan pemberian vitamin B12 tidak berhubungan dengan penurunan risiko kematian. Efek proteksi asam folat dan vitamin B6 ini tetap bermakna setelah melakukan penyesuaian terhadap ada tidaknya faktor risiko kardiovaskular dan juga setelah dilakukan metode eksklusi terhadap suplemen yang dikonsumsi peserta penelitian (n=7.334).

Mekanisme proteksi vaskular oleh asam folat dan vitamin B6 hingga kini belum diketahui dengan pasti, namun para ahli memperkirakan bahwa hal ini berhubungan dengan penurunan kadar homosistein dalam darah.

Kesimpulan:
  • Asupan tinggi asam folat dan vitamin B6 berhubungan dengan penurunan risiko kematian karena stroke, penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Hal ini diperkirakan terjadi karena penurunan kadar homosistein dalam darah.
  • Karena penelitian ini melibatkan pasien-pasien dari Jepang, maka perlu dilakukan penelitian lebih luas dan lebih besar lagi untuk memastikan manfaat dari asam folat dan vitamin B ini.

0 komentar:

Posting Komentar